Suatu hal yang tetap masih menjadi perselisihan pendapat tentang pemakaian telephone selular adalah mengenai bahaya terdapatnya radiasi yang dicurigai dapat menimbulkan terjadinya tumor otak pada pemakainya. Isu kontroversi mengenai apakah gelombang radiasi yang dipancarkan antena hand-phone berhubung demikian dekatnya ke kepala sewaktu pemakainya berbicara hingga dapat mengganggu jaringan sel otak yang rawan terhadap paparan gelombang elektromagnetik.
Isu negatif ini menjadi sangat membimbangkan ketika awal Ogos tahun lalu seorang ahli saraf (neurologist) dari Maryland, AS mengajukan saman bernilai $ 800 juta kepada pembuat mobile-phone serta Persatuan Industri Telekomunikasi Selular ( CTIA – Cellular Telephone Industry Association ). Neurologist tersebut ialah Dr. Christopher Newman yang menderita penyakit tumor otak yang muncul kerana keaktifannya dalam menggunakan hand-phone. Namun sampai saat ini saman tersebut masih berhasil ditolak dengan alasan bahwa bukti dan kajian ilmiah yang mendukung risiko terjadinya kanker otak dinilai tidak cukup meyakinkan.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan handphone adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi dan levelnya tergolong rendah / low level radiation. Dari puluhan kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini, belum terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala cakupan dan secara komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian handphone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau pun kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.
Walaupun demikian berhubung bagi pengguna yang kerap memakai handphone, para ahli mengingatkan pemakai mobile-phone agar tetap bijak dan berhati-hati. Para ahli organisasi kesehatan sedunia (WHO) sangat menganjurkan agar pemakaian hand-phone terutama di kalangan usia kanak-kanak dibatasi sedemikian rupa ataupun pemakaiannya dengan menggunakan “hands-free” guna untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi, berhubung alasan rawannya sel otak dalam usia kanak-kanak yang sedang mengalami pertumbuhan.
WHO tengah mengadakan kajian menyeluruh mencakup 10 negara guna menyingkap kesan pemakaian mobile-phone terhadap risiko terjadinya kancer pada jaringan tubuh di daerah leher dan kepala.
Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg akan diterima otak atau yg dinamakan SAR (Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang untuk diproduksi (dilarang masuk di amerika).
Sebenarnya semua handphone yg beredar masih bisa dikategorikan “aman” karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6 watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa org yg merasa agak pusing atau telinganya panas setelah menggunakan handphone-handphone yg dikategorikan “aman” tersebut. Jadi yg betul-betul aman (bukan sekedar aman saja) adalah yg tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg. Maka dari itu utk memisahkan yg “aman” dan yg “betul-betul aman”, dibuatlah tabel dibawah ini.
daftar hp handphone ponsel ber radiasi Tinggi dan Radiasi Rendah
daftar smartphone dan PDA ber radiasi Tinggi dan Radiasi Rendah
pengaruh posisi antena hp handphone ponsel terhadap resiko kanker otak
Dari penjelasan di atas mengenai pengaruh posisi antena terhadap pancaran radiasi ke otak, maka dapat ditemukan sebab mengapa handphone Motorola V dan StarTac memiliki tingat SAR yg paling rendah.
Selain itu juga ditemukan sebab mengapa bila menggunakan Nokia 8210
kuping cepat terasa panas. Ini disebabkan karena Nokia 8210 menggunakan
internal antenna sehingga pancaran radiasi mengarah ke telinga.Nokia 8210 sendiri meskipun tergolong handphone beradiasi tinggi namun
tingakt SAR-nya tidak terlalu tinggi (hanya sedikit diatas 1 watt/kg).
Ini karena dengan internal antenna posisi antenna sedikit agak jauh dari
otak. Ini berbeda dgn Nokia 5110, Philips Genie, Siemens C25, Ericsson
T28, dan GF768 yg posisi antenanya jelas-jelas disamping otak kita.
Telinga yg panas tentunya lebih baik daripada otak kita yg panas.
Rendahnya tingkat radiasi handphone tentu juga ada kaitannya dgn kekuatan sinyal handphone. Asumsinya, semakian besar radiasinya, maka semakin kuat pula sinyalnya. Nokia 8810 yg radiasinya sangat rendah (0.22 watt/kg) mungkin juga menjadi sebab lemahnya sinyal handphone ini. Ini berbeda dgn Motorola V yg tingkat SAR-nya rendah, tapi anehnya sinyalnya lebih kuat. Hal ini disebakan karena pancaran radiasi dari Motorola V sebenarnya sangatlah besar, yaitu hampir 1.6 watt/kg (mendekati ambang bahaya FCC). Tapi karena penempatan posisi antenanya jauh dari otak (disamping rahang kita) maka akhirnya pancaran radiasi yg diterima otak kita akhirnya sangat rendah.
Dr. Eka Putra Setiawan dari bagian Divisi Otologi RS SANGLAH mengatakan meskipun HP dpt mempermudah komunikasi, namun banyak efek samping dari penggunaan yg salah. Hal ini berkaitan dgn volume suara dan jarak dengar. Semakin HP ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang telinga, “efeknya semakin besar yg menyebabkan terjadi peningkatan bunyi dan resonasi,” ujarnya. Menurut Dr Eka, semakin lama bunyi berbising, akan menyebabkan kelelahan pd otot. “Menggunakan HP hendaknya bergantian pd telinga kanan dan kiri. Sama halnya dgn olahraga berjalan atau lari. Semakin jauh akan terasa capek dan otot pegal. Ada masanya utk istirahat bagi otot pendengaran,” ujarnya. Selain itu, lanjut Dr Eka, perlu diwaspadai efek samping gelombang elektromagnetik yg dipancarkan HP. Radiasi HP berakibat buruk terhadap tubuh manusia. “Ketika Anda menggunakan te¬lepon genggam, 70-80 persen ene¬rgi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap ke¬pala,” kata Prof Henry Lai dari Uni¬¬ver¬sity of Washington, AS, se¬perti di¬kutip web MD Health. Radiasi HP memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA dlm sel. Pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.
Untungnya, kata Dr Eka, manusia memiliki sawar darah otak yg melindungi paparan radiasi ini Anak2 dibawah usia 8 thn sangat rentan terhadap pancaran radiasi ini, sehingga sangat disarankan belum waktunya menggunakan HP. Spesialis anak RSU dr Soetomo itu mencontohkan anak berusia 2,5 tahun. Kepada anak usia tersebut, orang tua dianjurkan tak mengenalkan fungsi atau cara mengoperasikan gadget macam handphone atau laptop. Sebaiknya, anak hanya diperkenalkan pada suara, warna, atau bentuk barang elektronik tersebut. Sebab gelombang elektromagnetik yang terpancar dari barang elektronik tersebut tidak baik bagi anak. ’’Anak berisiko mengalami gangguan proses perkembangan otak, terutama pada proses kelistrikannya,’’ antarsel otak terhubung secara kelistrikan. Jika terkena gelombang elektromagnetik, hubungan listrik antarsel bisa terganggu. Itu sama dengan saat naik pesawat terbang. Selama pesawat landing, terbang, dan mendarat, penumpang diminta mematikan segala barang elektronik. Sebab, pancaran gelombang elektromagnetik dari gadget tersebut bisa mengganggu navigasi.
’’Jenis gangguannya memang tidak spesifik. Tapi, pasti mengganggu, terutama bila terpapar tiap hari dalam kurun waktu lama. Bahkan, sekalipun tak memegang gadget, anak tetap terkena dampak bila berada di sekitar barang elektronik yang memancarkan gelombang elektromagnetik. Disarankan pd malam hari sebaiknya HP dimatikan. Jika tetap menyala, sebaiknya diletakkan diluar tempat tidur (kamar) agar gelombang elektromagnetik tdk menyerang otak. Efek yg ditimbulkan dr gelombang ini adalah sulit tidur, pusing, telinga mendenging dan daya tahan tubuh menurun.
Rendahnya tingkat radiasi handphone tentu juga ada kaitannya dgn kekuatan sinyal handphone. Asumsinya, semakian besar radiasinya, maka semakin kuat pula sinyalnya. Nokia 8810 yg radiasinya sangat rendah (0.22 watt/kg) mungkin juga menjadi sebab lemahnya sinyal handphone ini. Ini berbeda dgn Motorola V yg tingkat SAR-nya rendah, tapi anehnya sinyalnya lebih kuat. Hal ini disebakan karena pancaran radiasi dari Motorola V sebenarnya sangatlah besar, yaitu hampir 1.6 watt/kg (mendekati ambang bahaya FCC). Tapi karena penempatan posisi antenanya jauh dari otak (disamping rahang kita) maka akhirnya pancaran radiasi yg diterima otak kita akhirnya sangat rendah.
Dr. Eka Putra Setiawan dari bagian Divisi Otologi RS SANGLAH mengatakan meskipun HP dpt mempermudah komunikasi, namun banyak efek samping dari penggunaan yg salah. Hal ini berkaitan dgn volume suara dan jarak dengar. Semakin HP ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang telinga, “efeknya semakin besar yg menyebabkan terjadi peningkatan bunyi dan resonasi,” ujarnya. Menurut Dr Eka, semakin lama bunyi berbising, akan menyebabkan kelelahan pd otot. “Menggunakan HP hendaknya bergantian pd telinga kanan dan kiri. Sama halnya dgn olahraga berjalan atau lari. Semakin jauh akan terasa capek dan otot pegal. Ada masanya utk istirahat bagi otot pendengaran,” ujarnya. Selain itu, lanjut Dr Eka, perlu diwaspadai efek samping gelombang elektromagnetik yg dipancarkan HP. Radiasi HP berakibat buruk terhadap tubuh manusia. “Ketika Anda menggunakan te¬lepon genggam, 70-80 persen ene¬rgi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap ke¬pala,” kata Prof Henry Lai dari Uni¬¬ver¬sity of Washington, AS, se¬perti di¬kutip web MD Health. Radiasi HP memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA dlm sel. Pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.
Untungnya, kata Dr Eka, manusia memiliki sawar darah otak yg melindungi paparan radiasi ini Anak2 dibawah usia 8 thn sangat rentan terhadap pancaran radiasi ini, sehingga sangat disarankan belum waktunya menggunakan HP. Spesialis anak RSU dr Soetomo itu mencontohkan anak berusia 2,5 tahun. Kepada anak usia tersebut, orang tua dianjurkan tak mengenalkan fungsi atau cara mengoperasikan gadget macam handphone atau laptop. Sebaiknya, anak hanya diperkenalkan pada suara, warna, atau bentuk barang elektronik tersebut. Sebab gelombang elektromagnetik yang terpancar dari barang elektronik tersebut tidak baik bagi anak. ’’Anak berisiko mengalami gangguan proses perkembangan otak, terutama pada proses kelistrikannya,’’ antarsel otak terhubung secara kelistrikan. Jika terkena gelombang elektromagnetik, hubungan listrik antarsel bisa terganggu. Itu sama dengan saat naik pesawat terbang. Selama pesawat landing, terbang, dan mendarat, penumpang diminta mematikan segala barang elektronik. Sebab, pancaran gelombang elektromagnetik dari gadget tersebut bisa mengganggu navigasi.
’’Jenis gangguannya memang tidak spesifik. Tapi, pasti mengganggu, terutama bila terpapar tiap hari dalam kurun waktu lama. Bahkan, sekalipun tak memegang gadget, anak tetap terkena dampak bila berada di sekitar barang elektronik yang memancarkan gelombang elektromagnetik. Disarankan pd malam hari sebaiknya HP dimatikan. Jika tetap menyala, sebaiknya diletakkan diluar tempat tidur (kamar) agar gelombang elektromagnetik tdk menyerang otak. Efek yg ditimbulkan dr gelombang ini adalah sulit tidur, pusing, telinga mendenging dan daya tahan tubuh menurun.
Bahaya-bahaya penggunaan ponsel:
• Memanaskan Otak dan Kulit
di Inggris,Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
di Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
di Rusia. Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.•
Risiko Terkena Kanker akibat Radiasi hp - handphone
di Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia. Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
di USA. Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
di Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker dibanding pengguna ponsel non perokok.
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna.
Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hukum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
• Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
• Bayi Cacat
di USA Radiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
• Peningkatan Tekanan Darah
Jerman. pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
• Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan
terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris. Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
• Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
• Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina. Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastis. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
• Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
• Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan 5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
10 TIPS Cara menghindari BAHAYA RADIASI HP / HANDPHONE / PONSEL
Adanya radiasi handphone yang menyebabkan gangguan kesehatan hingga kini memang masih menjadi perdebatan. Meski masih dalam perdebatan, sebagai produk elektronik yang memancarkan gelombang, keberadaan handphone perlu pengaturan dan tata cara pakai yang pas dan aman Dr. George Carlo, pensiunan peneliti industri handphone dari Amerika menyebutkan setiap tahun terjadi 30 sampai 50 ribu kasus gangguan kesehatan akibat handphone. Dalam kaitan tersebut, Taraka Serrano, penulis dan advokat kesehatan memberikan beberapa tips yang sekiranya berguna untuk menghindari BAHAYA RADIASI dari HP / HANDPHONE / PONSEL.
1. Batasi Penggunaan Waktu bicara
Biasakan untuk membatasi waktu bicara di handphone, paling tidak persiapkan terlebih dahulu materi untuk pembicaraan. Setelah dua menit Anda berbincang di handphone maka aktifitas natural electrical akan mulai meningkat ke otak.
2. Rentan Terhadap Anak-anak
Anak-anak tentu memiliki ketahanan fisik yang lebih lemah ketimbang orang dewasa, termasuk dalam hal radiasi handphone. Untuk itu biasakan Anak Anda untuk tidak terlalu sering memanfaatkan handphone untuk aktifitas voice. Tapi Anak-anak perlu juga diberi pemahaman untuk pemanfaatan handphone di kala darurat.
3. Manfaatkan Airtube Headset
Walau telah menggunakan headset bukan berarti Anda bisa terbebas dari efek radiasi. Salah satu solusi yakni manfaatkan airtube headset. Jenis headset ini dilengkapi lubang atau rongga pada speakernya.
4. Jangan Masukkan Handphone di Saku Celana
Material bahan di celana kadang dapat menjadi konduktor yang cepat untuk radiasi, ketimbang reaksi ke bagian kepala. Salah studi mengungkapkan posisi handphone di saku celana, terutama dekat lipatan paha bisa berpengaruh pada kualitas sperma hingga turun 30 persen. Ini bisa menjadi perhatian penting bagi para pria.
5. Jeda Saat Melakukan Panggilan
Saat Anda menggunakan handphone tanpa headset, tunggu beberapa saat sampai panggilan Anda terkoneksi ke jaringan operator, baru kemudian tempelkan telinga ke speaker. Sedikit banyak hal ini bisa mengurangi efek radiasi.
6. Jangan Gunakan Handphone di Elevator.
Elevator (Lift) telah menjadi standar fasilitas di gedung-gedung bertingkat. Elevator pun kini sudah banyak yang dilengkapi penguat sinyal oleh para operator. Namun ada pendapat untuk menunda bertelepon di dalam ruang metal tertutup, dalam hal ini adalah elevator dan kendaraan box. Alasannya aktifitas handphone dapat memicu hukum Faraday sehingga bisa menjebak radiasi yang dipancarkan dan di khwatirkan akibatnya berbalik ke pengguna.
7. Indikator Kekuatan Sinyal
Dikala ingin melakukan panggilan, sebaiknya perhatikan pula kondisi jaringan operator di layar handphone. Jika melakukan panggilan di saat sinyal lemah atau satu bar maka proses kerja handphone untuk terkoneksi ke jaringan operator bertambah berat. Ini juga membawa efek pada tingkat radiasi.
8. Gunakan Handphone dengan SAR Rendah
Setiap handphone yang beredar memiliki tingkat SAR (specific absorption rate) yang berlainan. SAR diartikan sebagai ukuran tingkat penyerapan energi dari RF (radio frequency) yang dapat masuk ke dalam tubuh. Semakin rendah tingkat SAR maka kian bagus handphone yang dimaksud. Indikator SAR umumnya sudah disertakan dalam buku manual pengoperasian handphone.
9. EMR Protection
Gunakan perangkat baik handphone ataupun lainnya dengan validasi EMR (Electric & Magnetic Radiation) protection. Salah satu yang mencuat saat ini seperti pemanfaatan bio energy dan Scalar Energy. Radiasi EMR dapat bersifat kumulatif pada tubuh Anda, wujud yang paling mudah dilihat yakni biological stress. Jadi sangat penting untuk menggunakan Pelindung Anti Radiasi.
10. Mengkonsumsi Suplemen
Radiasi dari perangkat Microwave di base station dapat mengurangi tingkat anti oxidant di dalam tubuh. Hal ini bisa menjadi ancaman, sebab anti oxidant diperlukan tubuh untuk perlindungan dan membawa pengaruh pada indikator stress, infeksi dan penyakit-penyakit lain. Untuk itu Anda perlu mengkonsumsi suplemen yang mengandung elemen Melatonin, Zinc, Gingko Biloba dan Bilberry Extract. Keempat elemen tersebut bisa meningkatkan anti oxidant, melindungi sel otak dan kesehatan mata.
• Memanaskan Otak dan Kulit
di Inggris,Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
di Swedia. Sebuah studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang sering digunakan untuk bertelepon.
di Rusia. Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.•
Risiko Terkena Kanker akibat Radiasi hp - handphone
di Swedia. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia. Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
di USA. Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
di Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker dibanding pengguna ponsel non perokok.
Pengguna ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95% sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu. Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di bandingkan non-pengguna.
Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hukum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
• Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
• Bayi Cacat
di USA Radiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
• Peningkatan Tekanan Darah
Jerman. pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
• Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan
terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris. Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
• Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
• Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina. Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastis. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
• Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
• Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan 5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
10 TIPS Cara menghindari BAHAYA RADIASI HP / HANDPHONE / PONSEL
Adanya radiasi handphone yang menyebabkan gangguan kesehatan hingga kini memang masih menjadi perdebatan. Meski masih dalam perdebatan, sebagai produk elektronik yang memancarkan gelombang, keberadaan handphone perlu pengaturan dan tata cara pakai yang pas dan aman Dr. George Carlo, pensiunan peneliti industri handphone dari Amerika menyebutkan setiap tahun terjadi 30 sampai 50 ribu kasus gangguan kesehatan akibat handphone. Dalam kaitan tersebut, Taraka Serrano, penulis dan advokat kesehatan memberikan beberapa tips yang sekiranya berguna untuk menghindari BAHAYA RADIASI dari HP / HANDPHONE / PONSEL.
1. Batasi Penggunaan Waktu bicara
Biasakan untuk membatasi waktu bicara di handphone, paling tidak persiapkan terlebih dahulu materi untuk pembicaraan. Setelah dua menit Anda berbincang di handphone maka aktifitas natural electrical akan mulai meningkat ke otak.
2. Rentan Terhadap Anak-anak
Anak-anak tentu memiliki ketahanan fisik yang lebih lemah ketimbang orang dewasa, termasuk dalam hal radiasi handphone. Untuk itu biasakan Anak Anda untuk tidak terlalu sering memanfaatkan handphone untuk aktifitas voice. Tapi Anak-anak perlu juga diberi pemahaman untuk pemanfaatan handphone di kala darurat.
3. Manfaatkan Airtube Headset
Walau telah menggunakan headset bukan berarti Anda bisa terbebas dari efek radiasi. Salah satu solusi yakni manfaatkan airtube headset. Jenis headset ini dilengkapi lubang atau rongga pada speakernya.
4. Jangan Masukkan Handphone di Saku Celana
Material bahan di celana kadang dapat menjadi konduktor yang cepat untuk radiasi, ketimbang reaksi ke bagian kepala. Salah studi mengungkapkan posisi handphone di saku celana, terutama dekat lipatan paha bisa berpengaruh pada kualitas sperma hingga turun 30 persen. Ini bisa menjadi perhatian penting bagi para pria.
5. Jeda Saat Melakukan Panggilan
Saat Anda menggunakan handphone tanpa headset, tunggu beberapa saat sampai panggilan Anda terkoneksi ke jaringan operator, baru kemudian tempelkan telinga ke speaker. Sedikit banyak hal ini bisa mengurangi efek radiasi.
6. Jangan Gunakan Handphone di Elevator.
Elevator (Lift) telah menjadi standar fasilitas di gedung-gedung bertingkat. Elevator pun kini sudah banyak yang dilengkapi penguat sinyal oleh para operator. Namun ada pendapat untuk menunda bertelepon di dalam ruang metal tertutup, dalam hal ini adalah elevator dan kendaraan box. Alasannya aktifitas handphone dapat memicu hukum Faraday sehingga bisa menjebak radiasi yang dipancarkan dan di khwatirkan akibatnya berbalik ke pengguna.
7. Indikator Kekuatan Sinyal
Dikala ingin melakukan panggilan, sebaiknya perhatikan pula kondisi jaringan operator di layar handphone. Jika melakukan panggilan di saat sinyal lemah atau satu bar maka proses kerja handphone untuk terkoneksi ke jaringan operator bertambah berat. Ini juga membawa efek pada tingkat radiasi.
8. Gunakan Handphone dengan SAR Rendah
Setiap handphone yang beredar memiliki tingkat SAR (specific absorption rate) yang berlainan. SAR diartikan sebagai ukuran tingkat penyerapan energi dari RF (radio frequency) yang dapat masuk ke dalam tubuh. Semakin rendah tingkat SAR maka kian bagus handphone yang dimaksud. Indikator SAR umumnya sudah disertakan dalam buku manual pengoperasian handphone.
9. EMR Protection
Gunakan perangkat baik handphone ataupun lainnya dengan validasi EMR (Electric & Magnetic Radiation) protection. Salah satu yang mencuat saat ini seperti pemanfaatan bio energy dan Scalar Energy. Radiasi EMR dapat bersifat kumulatif pada tubuh Anda, wujud yang paling mudah dilihat yakni biological stress. Jadi sangat penting untuk menggunakan Pelindung Anti Radiasi.
10. Mengkonsumsi Suplemen
Radiasi dari perangkat Microwave di base station dapat mengurangi tingkat anti oxidant di dalam tubuh. Hal ini bisa menjadi ancaman, sebab anti oxidant diperlukan tubuh untuk perlindungan dan membawa pengaruh pada indikator stress, infeksi dan penyakit-penyakit lain. Untuk itu Anda perlu mengkonsumsi suplemen yang mengandung elemen Melatonin, Zinc, Gingko Biloba dan Bilberry Extract. Keempat elemen tersebut bisa meningkatkan anti oxidant, melindungi sel otak dan kesehatan mata.